4 Langkah Kunci Produksi Motion Graphic

Dari video TikTok, video explainer, hingga para content creator mengatakan bahwa pemasaran melalui video mendapat engagement lebih dibanding sebelumnya. Pada saat yang sama, penonton menginginkan video peningkatan video yang lebih baik.

Menurut penelitian Wyzowl, 73% orang lebih suka menonton video singkat untuk mengenal produk.

Kredit: columnfivemedia

Apa itu motion graphic?

Motion graphic adalah gabungan dari media visual yang memadukan bahasa film dengan desain grafis. Hal tersebut dilakukan dengan memasukkan elemen-elemen pendukung seperti 3D, 2D, ilustrasi, vector, tipografi, fotografi, video, dan musik.

Motion graphic dalam dunia broadcasting memliki peran yang vital. Motion graphic bisa diterapkan pada pembuatan iklan komersial, berita, hiburan, promo atau sebuah opening suatu program televisi.

Menurut penjelasan Biteable, secara sederhana motion graphic dapat dikatakan sebagai animasi dengan komponen utama berupa teks. Dapat dikatakan pula bahwa motion graphic adalah desain grafis yang dianimasikan.

Apa tujuan dari motion graphic?

Motion graphic ditujukan untuk berkomunikasi dengan para penonton serta menambah kedalaman dari sebuah cerita. Dengan tambahan musik dan juga teks yang efektif, ilustrasi yang dihasilkan akan memiliki pesan dan makna untuk disampaikan.

Bagaimana motion graphic meningkatkan nilai brand produk?

Jamak kita ketahui bahwa video adalah media efektif karena menggabungkan audio dan visual di dalamnya sehingga membuat pesan lebih mudah diproses oleh penonton. Motion graphic dapat meningkatkan nilai brand karena beberapa alasan, di antaranya:

1) Motion graphic adalah alat storytelling yang fleksibel.

Motion graphic memberi kita berbagai alat untuk menyampaikan ide kita. Suara musik, sound effect, dan efek visual yang menakjubkan dapat dipadu untuk menghasilkan konten yang keren. Asyiknya, motion graphic memungkinkan Anda untuk menceritakan kisah visual tanpa dibatasi oleh batasan video live-action (misalnya aktor, lokasi, peralatan, dll.). Dunia apa pun yang ingin Anda lihat, Anda cukup menganimasikannya.

2) Motion graphic adalah pengalaman pasif.

Menurut penelitian Wyzowl, konsumen menghabiskan sekitar 19 jam per minggu untuk menonton konten video. Dengan adanya motion graphic, penonton tidak perlu membaca, menjelajahi data, atau mengerahkan banyak energi mental. Mereka hanya perlu menekan play dan duduk santai. (Ingat bahwa mayoritas konsumen lebih suka menonton sesuatu daripada membaca sesuatu.) Saat Anda menyampaikan suatu ide dengan motion graphic, penonton akan lebih mudah dalam memahaminya.

3) Motion graphic membuat informasi lebih mudah dipahami.

Komunikasi visual sangat efektif karena otak manusia memproses informasi visual hampir secara instan. (Faktanya, sebuah studi MIT menemukan bahwa Anda dapat memproses informasi visual hanya dalam 13 milidetik.) Itulah mengapa banyak hal lebih mudah dipahami jika Anda dapat “melihatnya”. Melalui visual storytelling, motion graphics membantu memecah informasi yang kompleks, menyampaikan pesan secara sederhana dan jelas. Ini sangat berguna untuk:

  • Tutorial: Motion graphic membantu ketika Anda perlu menunjukkan kepada seseorang bagaimana melakukan sesuatu. Inilah sebabnya mengapa motion graphic sering digunakan untuk video explainer.
  • Proses: Mirip dengan tutorial, jika Anda ingin menceritakan cara kerja suatu hal, motion graphic jadi cara bagus untuk memvisualisasikannya.
  • Visualisasi data: Data yang tampak banyak dan sulit dipahami dapat disederhanakan dengan visualisasi menggunakan motion graphic. Motion graphic bisa jadi media penyederhana data yang kompleks sekalipun, sehingga siapapun bisa memahaminya dengan mudah
  • Konsep abstrak: Motion graphic adalah alat yang hebat untuk mengklarifikasi, memberikan konteks, atau menjelaskan informasi.

4) Motion graphic dapat digunakan kembali.

Dewasa ini ragam platform online mendukung video, Anda dapat menyebarkan motion graphic Anda di banyak tempat dan dalam banyak cara, membantu memperpanjang siklus hidup kampanye Anda. Anda dapat memecah video untuk membuat berbagai konten yang disesuaikan untuk grup yang berbeda. Anda dapat menambahkan grafik gerak Anda ke presentasi atau e-book.

Akan lebih efektif tentunya jika karya motion graphic Anda mencakup topik yang selalu diminati. Waktu yang diinvestasikan akan terbayar karna karya Anda akan laris selama bertahun-tahun.

5) Bisa menyampaikan ide dalam waktu singkat.

Sebagian besar motion graphic berdurasi 30 detik hingga 3 menit, yang membantu ketika Anda perlu membuat pengaruh secepatnya. (Ini sangat relevan di media sosial. Menurut sebuah studi Facebook, bahkan menonton video di bawah 10 detik dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan membangun niat membeli.)

Dengan menggabungkan audio dan visual, motion graphic memaksimalkan kemampuan pemrosesan informasi manusia, memungkinkan Anda mengatakan lebih banyak dengan lebih sedikit konten. Apa yang mungkin dijelaskan dalam artikel 1.500 kata dapat ditampilkan dalam satu menit. Proses yang rumit dapat dijelaskan secara visual dalam 15 detik. Sifat visualnya yang inheren juga membuat grafik gerak berguna jika Anda berada di lingkungan di mana Anda tidak dapat mengandalkan audio (misalnya, lantai pameran dagang yang sibuk).

Dengan demikian, grafik gerak dapat digunakan untuk berkomunikasi di berbagai media, termasuk:

  • Iklan tradisional: Iklan online atau televisi.
    Video promo: Video viral, studi kasus, testimonial, atau ulasan produk.
  • Video explainer: Perkenalan, ikhtisar, proses, tutorial untuk produk, layanan, atau ide.
  • Video pemasaran budaya: Konten untuk memamerkan merek, orang, atau tujuan Anda.
  • Video sosial: Konten untuk melibatkan pengikut di media sosial —Facebook, Instagram, Snapchat, YouTube, dll. Dapat berupa pendidikan atau hiburan. (Menurut Tubular Insights, 64% konsumen mengatakan bahwa mereka melakukan pembelian setelah menonton video merek di media sosial.)

Contoh: Ini adalah motion graphic company profile PT EKRID yang kami buat untuk branding perusahaan.

Cara membuat motion graphic

Ada banyak elemen yang masuk ke dalam motion graphic, mulai dari skrip, audio, desain, dan animasi. Jika salah satu nya kurang maksimal, produk akhir Anda tidak akan efektif.

Agar informasinya makin lengkap, kami bagikan tahapan untuk mempelajari dasar-dasar produksi motion graphic.

Apa yang Harus Diketahui Sebelum Anda Membuat Motion Graphic

Untuk mempersiapkan diri Anda menuju kesuksesan dan membuat Anda dan tim Anda tetap pada visi yang sama:

  • Tulis brief yang jelas. Ini mencakup semua informasi yang relevan untuk memudahkan anggota tim melakukan pekerjaan mereka.
  • Pastikan semua tahapan terdokumentasi. Hal ini memudahkan mengukur sejauh mana progress pembuatan karya motion graphic Anda.
  • Dapatkan persetujuan. Pastikan untuk mendapatkan persetujuan di setiap tahap. Anda tidak boleh melanjutkan ke tahap berikutnya sampai semua orang memberikan tanda setuju -OK.

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh motion designer dalam pembuatan motion graphic. Yaitu pembuatan naskah yang jelas, desain karakter, durasi video, dan banyak lagi. Untuk detailnya simak pada pembahasan berikut ini:

Langkah kunci produksi motion graphic

Langkah 1: Tulis naskah yang menggambarkan ide

Motion graphic dimulai dengan skrip. Meskipun motion graphicnya singkat, berkisar 30 detik hingga 3 menit, Anda tetap membutuhkan naskah untuk mendapat gambaran dialog dan arah cerita. (Oh iya, jika Anda tidak yakin berapa durasi motion graphic Anda seharusnya, gunakan panduan bermanfaat ini untuk mengetahuinya.)

Untuk menemukan cerita Anda, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Siapa target penonton saya?
  • Apa keinginan saya terhadap mereka? Mengingat atau melakukan sesuatu?
  • Bagaimana membuat mereka menangkap pesan yang ignin saya sampaikan?

Saat Anda membuat skrip Anda, perhatikan jumlah kata yang digunakan. Kesederhanaan dan kejelasan adalah kuncinya. Ingat juga, salah satu keuntungan motion graphic adalah memberi Anda banyak cara untuk menceritakan ide Anda. Tidak seperti infografis statis di mana Anda mengandalkan visual untuk menceritakan kisah Anda, pada motion graphic memungkinkan Anda bisa membuat gerakan dan menambahkan suara.

Saat Anda menyusun naskah, pertimbangkan bagian mana dari cerita Anda yang paling baik dikomunikasikan melalui hal berikut:

  • Teks bergerak: Menyampaikan pesan lewat teks sangat bagus untuk situasi seperti pameran dagang (expo). Ini juga merupakan cara cerdas untuk melibatkan orang, karena mereka harus lebih memperhatikan saat membaca.
  • Suara: Penggunaan suara pada motion graphic itu ide bagus, tapi perlu berhati-hati terhadap over-scripting. Membuat suara yang menjelaskan angka penjualan dari tahun lalu menjadi tidak efektif ketika informasi yang sama dapat ditampilkan dengan cepat dan efisien di layar menggunakan visualisasi data.
  • Hanya gambar: Meskipun tidak umum digunakan, Anda tetap bisa membuat grafik yang menarik tanpa teks. (Sekali lagi, bayangkan tentang konten pameran dagang)

Untuk tips menulis lainnya, ikuti panduan kami untuk menulis skrip motion graphic. Pastikan untuk mendapatkan persetujuan skrip dari pemangku kepentingan yang relevan sebelum Anda memulai desain. (Percaya deh: Tidak ada yang lebih mengesalkan dibanding harus revisi dari awal padahal kita sudah sampai tahap story board.)

Langkah 2: Pembuatan story board

Kredit: columnfivemedia

Storyboard adalah sketsa desain gambar yang disusun secara berurutan sesuai dengan naskah cerita yang telah dibuat. Fungsinya untuk menggambarkan jalan cerita secara garis besar dari awal, tengah, hingga akhir.

Mulailah sesi storyboard Anda dengan bertukar pikiran dengan anggota dari tim desain dan produksi Anda. Penndapat dari produser, art director, desainer, dan animator akan membantu Anda membuat story board yang efektif.

Langkah 3: Kembangkan storyboard ke dalam desain

Kredit: columnfivemedia

Setelah Anda memiliki storyboard, Anda bisa mulai menerjemahkan storyboard Anda ke dalam desain yang sebenarnya. Catatan: Semua yang ada di tahap ini digunakan di tahap animasi akhir, jadi luangkan waktu untuk mendapatkan detailnya dengan benar.

Selama tahap ini, tulis catatan visual dan mintalah tim produksi Anda (dan pemangku kepentingan lainnya) meninjaunya sebelum meneruskannya ke tim animasi untuk diimplemetasi.

Langkah 4: Animasikan desain akhir

Pada tahap ini semua aset digabungkan dan dilakukan pembuatan gerakan-gerakan pada model animasi yang disesuaikan dengan adegan dalam story board yang ceritanya akan diterapkan dalam motion graphic.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pengaturan waktu: Kecepatan gerak suatu aset sangat vital disini. Aset yang bergerak terlalu lambat akan membosankan, tetapi bila terlalu cepat justru membuat orang kesulitan menangkap pesan yang disampikan. Gunakan insting Anda!
  • Audio: Penggunaan Audio pada motion graphic untuk memperjelas informasi konten agar diterima dengan baik oleh para audiens. Dan melalui voice over, membuat konten kita seperti berbicara langsung kepada para penonton dan membuat mereka merasa kalau video tersebut ditujukan khusus kepada mereka. Dan hal ini akan membuat pelanggan akan merasa penting dan dihargai. Selain itu, kalau kita sudah membuat script video dengan matang namun dialognya tidak dapat didengar dengan baik, maka video seakan percuma dan kehilangan efektivitasnya.
  • Efek suara: Penggunaan efek suara pada motion graphic bertujuan untuk menekankan informasi yang hendak disampaikan, memberikan kesan realita didalam ruang cerita, menciptakan ilusi dan juga mood dalam cerita.

Adapun macam-macam teknik yang bisa diterapkan pada motion graphic sudah kami paparkan secara lengkap melalui tulisan 6 Teknik dalam Motion Graphic yang Wajib Diketahui.

Nah itulah 4 langkah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karya motion graphic. Yuk tetap semangat belajar dan berlatih untuk menghasilkan motion graphic terbaik versi Anda.

Referensi:

  • Katy French. The 4 Key Phases of Creating Motion Graphics. Columnfivemedia.com – http://bit.ly/3DTjuQS
  • Chrissila Jessica.  24 Jan 2022. Motion Graphic: Apa Itu, Kegunaan, dan Profesi Motion Graphic Designer. Glints.com – http://bit.ly/3DS1LsV
Bagikan artikel ini