6 Teknik dalam Motion Graphic yang Wajib Diketahui

Jika Anda ingin menjadi yang terbaik pada bidang yang Anda tekuni, Anda perlu memperhatikan tren dan berita terkini. Hal yang pun mutlak berlaku untuk industri Motion Graphics karena selalu membutuhkan inovasi.

Sebagai Motion Designer, sekaligus sebagai mahasiswa di konsentrasi animasi kampus Amikom Yogya, saya perlu mengikuti perkembangan agar saya mendapatkan pengetahuan yang paling relevan terkait industri animasi saat ini.

Oleh karena itu saya memutuskan untuk berbagi teknik yang bisa diimplementasikan dalam karya motion graphic teman-teman. Harapannya Anda bisa mengeksplor teknik baru dan kita bisa sama-sama berkembang.

Biar nggak kelamaan, yuk simak 6 Teknik dalam Motion Graphic yang Wajib Diketahui berikut ini.

1. 3D desain & Kombinasi 2D dan 3D

Kredit: Leonardo F. Dias

Bukan rahasia lagi kalau 3D menjadi salah satu tren Motion Design yang paling penting dan paling populer. Pengembangan AR dan VR telah mendorong standar yang cukup tinggi dalam hal motion graphic. Dari visual hiper-realistis, animasi loop, kombinasi 3D dan 2D dalam fotografi, hingga pemanfaatan 3D dalam ilustrasi.

Aplikasi 3D favorit saya adalah Cinema 4D dan After Effects.

2. Garis Tipis

Kredit: Timo Kuilder

Garis memiliki beberapa fungsi dalam animasi. Fungsi garis diantaranya memberi arahan, mendefinisikan bentuk, dan menggambarkan suasana. Penggunaan garis tipis cukup mainstream di kalangan motion designer.

3. Liquid Motion

Kredit: Yukai Du

Liquide Motion aka Gerakan Cairan adalah teknik yang mengubah visulisasi suatu aset menjadi berbentuk cairan, memercik, kemudian berubah bentuk menjadi aset baru.

Teknik ini bisa termasuk old school namun tetap efektif dan bisa tampak keren bila diaplikasi pada transisi.

4. Seamless Transitions

Kredit: Lemons (ex-Lemon Digital)

Teknik seamless transition membuat video terlihat lebih alami dan profesional. Transisi ini juga memiliki efek menenangkan pada penonton dan menarik perhatian. Tidak seperti transisi normal, transisi seamless secara kreatif menggabungkan elemen grafis dan menyatukannya menjadi animasi harmonis. Teknik ini populer di instagram.

5. Grain

Kredit: Mahmood Sulaiman

Teknik Grain menggunakan butiran-butiran untuk menghasilkan animasi yang terlihat menarik atau alami. Dengan menambahkan butiran dan tekstur atau pola yang beragam, kita bisa menciptakan efek animasi yang seolah-olah digambar tangan.

6. Pembatasan Palet Warna

Kredit: Aslan Almukhambetov

Pepatah mengatakan “Less is more”. Iyap ini adalah aturan dalam Motion Design yang sudah ada cukup lama. Alih-alih menggunakan palet warna yang seabrek dan ngejreng, lebih efektif pakai secukupnya. Ini pun menjadi tren desain yang perlu diperhatikan.

Memang membuat palet lebih terbatas jadi tantangan bagi seniman, tetapi pendekatan semacam ini membuat animasi lebih canggih di waktu yang sama. Aanimasi atau ilustrasi yang menerapkan ini selalu berbeda dari yang lain dan memicu moment melekat pada penonton.

7. Animasi Isometrik

Kredit: Yulia Yu

Teknik ini meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Teknik ini terbilang sederhana dan ideal untuk objek atau produk, kita juga bisa manfaatkan untuk memvisualisasikan cara kerja suatu produk.

8. Kinetic Typography

Kredit: atanas giew za FourPlus Studio

Kinetic typography atau tipografi kinetik secara garis besar bisa diartikan sebagai kalimat atau kata yang disusun dan dikomposisikan dengan gerakan, dan dibuat menjadi menarik.

Animator didorong untuk bereksperiment dengan teknik ini karena outputnya benar-benar memikat penonton. Ini pun menjadi karakteristik pembeda dengan teknik lain.

Teknik ini dengan mudah ditemukan pada klip video lirik musik.

Kredit: Rich Hinchcliffe

Animasi Logo sangat umum dalam hal motion graphic. Semua teknik yang disebutkan di atas dapat dimasukkan ke dalam animasi logo.

Salah satu hal terpenting dalam hal ini adalah kolaborasi antara desainer grafis dan motion designer. Logo yang bagus tidak benar-benar berhasil jika tidak bisa dianimasikan.

10. Morphing

Kredit: JosepBernaus

Dilansir dari Wikipedia, Teknik Morphing adalah efek di mana suatu objek berubah secara perlahan menjadi objek lain. Pada dasarnya Morphing dilakukan dengan membuat gambar-gambar transisi di antara gambar asal dan tujuan.

Morphing sebagian besar dalam bentuk loop karena menjaga fokus mata. Teknik ini cukup populer pada desain web dan desain sosial media.

Terlepas dari 10 teknik motion graphic yang kami rekomendasikan di atas, ada ragam teknik lainnya yang bisa Anda aplikasikan seperti teknik eksposisi ganda, retro, gradien, dan animasi background.

Semoga artikel ini menginspirasi Anda untuk mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan cara Anda sendiri.

Referensi:

  • Vladan Djiri Vasiljevic. Top 10 Motion Graphics techniques in 2021. School.craterstudio.com – http://bit.ly/3DGE7iN
Bagikan artikel ini